Sigit Kurniawan Jurnalis penyuka soto, filsafat, dan marketing. Menulis buku Perempuan yang Pergi Pagi-Pagi (2018).

Dapur Mangut Lele Mbah Marto Kemebul

46 sec read

Salah satu makanan yang tak pernah absen dalam daftar perburuan di Jogja adalah mangut lele Mbah Marto. Selasa lalu, 29 Maret 2022, setelah lebih dari dua tahun tak pulang kampung, saya menyambangi warung Mbah Marto.

Warung mangut lele Mbah Marto berada di Dusun Nggeneng, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Soal rasa, mangut lele mbah Marto memang terbaik.

Hal lain yang saya suka adalah menu makan yang langsung disajikan di pawon, berjejer di atas amben, dengan kanan kiri tungku dengan wajan berisi aneka kuliner ndeso ini. Ruang dapur kemebul oleh asap dari kayu bakar yang menyala bercampur aroma gurih masakan. Panas memang, tapi membangkitkan rasa lapar.

Di dapur, tak ada pramusaji yang melayani. Semua serba prasmanan. Ada aneka sayur, seperti sayur nangka dicacah-cacah dan sayur krecek tolo dicampur kulit melinjo, yang semuanya gratis. Ada pula gulai telur, ayam sayur, maupun ayam goreng. Es teh dan es jeruk tinggal diambil di meja dapur.

Yang paling menggembirakan, saya masih bisa bertemu dan swafoto bareng Mbah Marto yang kala itu sedang sibuk memotongi bambu-bambu untuk penusuk lele. Meski sudah sepuh, sosoknya tampak sehat dan ramah menyapa kami.

Sayang sekali, Anthony Bourdain belum pernah blusukan sampai Sewon, Bantul ini, sebelum mengakhiri hidupnya di sebuah hotel di Strasbourg, Prancis, empat tahun silam. Nah, sampean buruan mencicipi masakan Mbah Marto ini sebelum kiamat.

Sigit Kurniawan Jurnalis penyuka soto, filsafat, dan marketing. Menulis buku Perempuan yang Pergi Pagi-Pagi (2018).

Sate Kambing Sor Talok

Tak ada yang bisa meremehkan Bantul kalau berurusan dengan kuliner. Tak perlu endorsement dari Anthony Bourdain, Phil Rosenthal, atau artis-artis K-Pop untuk urusan lidah...
Sigit Kurniawan
59 sec read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *