Sigit Kurniawan Jurnalis penyuka soto, filsafat, dan marketing. Menulis buku Perempuan yang Pergi Pagi-Pagi (2018).

Laku Investigasi Seorang Kartunis

3 min read

Hobi membaca buku, menyambangi perpustakaan, mengkliping koran menjadi modal awal Robert Graysmith mencari dalang pembunuhan berantai di San Francisco.

BAGI SEORANG wartawan seperti saya, menonton film-film bertema jurnalisme merupakan sebuah kemewahan. Apalagi temanya spesifik seputar jurnalisme investigasi, seperti All The President’s Men dan Veronica Guerin yang merupakan dua film favorit saya. Setelah sekian lama tak menonton film serupa, baru-baru ini, saya menemukan film bagus di Netflix berjudul Zodiac.

Film garapan David Fincher tahun 2007 ini mengisahkan misteri pembunuhan berantai di San Francisco, Amerika Serikat, pada periode tahun 1960 hingga tahun 1970-an. Kerennya, investigasi atas serial pembunuhan tersebut dilakukan secara tekun oleh seorang kartunis kutu buku dan keras kepala bernama Robert Graysmith. Ia melakukannya di saat wartawan maupun kepolisian kesulitan dan angkat tangan pada kasus yang melibatkan sosok pembunuh yang menamai dirinya dengan inisial Zodiac tersebut.

Surat dari Zodiac. Sumber: IMDB

Film ini mengangkat kisah nyata. Sama halnya dengan All The President’s Men yang mengangkat kisah dua jurnalis The Washington Post yang mengungkap skandal Watergate yang disusul dengan kejatuhan Presiden Richard Nixon dan Veronica Guerin yang mengangkat kisah jurnalis Sunday Independent yang membongkar jaringan peredaran narkoba di Kota Dublin, Irlandia.

Film tersebut diadaptasi dari buku nonfiksi garapan Graysmith yang terbit pada tahun 1986. Adegan pertama film dimulai dengan penyerangan mematikan ke sepasang kekasih, Darlene Ferrin and Mike Mageau, dalam mobil di daerah Vallejo, California. Mike selamat, sementara Darlene tewas. Pascapembunuhan tersebut, kurang lebih sebulan, koran San Francisco Chronicle menerima surat dari seseorang yang mengaku sebagai orang di balik pembunuhan tersebut.

Di surat tersebut, orang itu membeberkan sejumlah fakta untuk meyakinkan bahwa dirinya adalah si pembunuh itu. Di akhir surat, ia menyertakan kode misterius yang memuat identitasnya. Ia meminta San Francisco Chronicle untuk mencetak sandi tersebut di halaman depan koran sembari mengancam akan melakukan pembunuhan membabi buta bila kode itu tidak diterbitkan. Penulis surat itu mengatakan surat serupa dan sandi juga dikirim ke redaksi Vallejo Times dan S.F. Examiner.

Surat itu dibacakan dalam sebuah rapat redaksi yang juga dihadiri oleh Graysmith yang saat itu menyodorkan beberapa karya kartunya ke sidang editor. Paul Avery, reporter desk kriminal, langsung ditugasi mengusut peristiwa itu. Ia kemudian menghubungi pihak kepolisian untuk konfirmasi. Polisi ternyata menerima surat dan kode yang sama. Kode itu pun dicetak di halaman pertama. Sepasang suami istri dikabarkan berhasil mengurai kode pertama yang rumusnya mirip kode pramuka.

Paul Avery. Sumber: IMDB

Selang beberapa hari kemudian, surat dari orang yang sama mendarat di meja redaksi San Francisco Chronicle. Di surat ini, pembunuh memperkenalkan diri sebagai Zodiac. Graysmith punya rasa ingin tahu besar pada kasus misterius tersebut. Beberapa kali ia menemui Avery untuk membahas pembunuh misterius dan mengutak-atik kodenya. Avery awalnya merasa risih setiap kali Graysmith membahas itu mengingat dirinya hanyalah seorang kartunis. Namun, lama kelamaan, karena ambisi memecahkan misteri itu dan beberapa kali Graysmith memberi temuan-temuan kecil, Avery mulai akrab dengannya.

“Aku membaca sebuah buku investigasi pembunuhan karya LeMoyne Snyder. Katanya, kita harus menemukan pola,” ujar Graysmith kepada Avery.

Terpesona pada sosok Graysmith, Avery mengajaknya minum-minum di sebuah bar untuk mengulik siapa sebenarnya Graysmith. Dengan bangga, Graysmith memperkenalkan diri sebagai kutu buku. Di bar itu, Graysmith mengatakan kode Zodiac yang dipecahkan oleh pasangan Hardens merupakan kode pertama yang mudah ditebak, mirip dengan kode di dunia pramuka. Ia pun yakin si pembunuh akan mengirimkan kode berikutnya.

“Setelah A itu satu, B itu dua, bagaimana cara memecahkan semua kode?” tanya Avery. “Sama dengan caraku. Pergi ke perpustakaan,” timpal Graysmith sembari menyodorkan dua buku, The Code Breakers karangan David Kahn dan Codes and Ciphers karya John Laffin.

Di tangan polisi, kasus ini diserahkan kepada Dave Toschi, seorang inspektur polisi San Francisco. Setelah mendapat beberapa petunjuk, investigasi Toschi sebenarnya mengerucut pada satu orang tersangka, Arthur Leigh Allen. Salah satunya karena Leigh mengenakan jam tangan Zodiac dengan logo persis seperti dalam surat misterius itu. Sayangnya, lantaran belum ada bukti kuat, surat penangkapan belum bisa dikeluarkan. Sementara, Avery mengaku menerima surat ancaman yang membuatnya paranoid dan lari ke alkohol. Bermasalah dengan editornya, ia pun meninggalkan San Francisco Chronicle dan bergabung dengan Sacramento Bee pada tahun 1978. Kepada reporter baru pengganti Avery, Graysmith mengatakan: Avery merupakan reporter hebat.

Paul Avery dan Graysmith. Sumber: screenrant.com

Graysmith masih melanjutkan investigasinya sendiri. Ia mulai menghubungi Toschi. Ia kembali membolak-balik potongan-potongan koran pemberitaan kasus Zodiac yang sudah ia kliping sekian lama. Melanie Krakower, istri barunya setelah bercerai dengan istri pertama, bilang: “tak ada yang mengumpulkan omong kosong tentang Zodiac sebanyak kamu.” Asal tahu saja, Graysmith menikah dengan istri pertama, Margaret Ann Womack, tahun 1963 dan bercerai tahun 1973. Lalu menikahi Melanie pada tahun 1975 dan bercerai pada tahun 1980. Di sumber lain, Graysmith secara langsung mengaitkan kegagalan pernikahannya ini dengan minatnya yang kuat pada kasus Zodiac.

Suatu saat, Graysmith mendatangi kawan lamanya, Avery yang tinggal menyendiri di sebuah kapal. Ia mendatanginya untuk mengutarakan maksud bahwa sudah saatnya ada yang menulis buku tentang Zodiac. Hal ini Graysmith lakukan setelah baca-baca kembali kliping koran terkait kasus tersebut.

“Kupikir jika kau menyatukan semua informasi, mungkin kau bisa menyingkap sesuatu yang terlewatkan. Aku memikirkan yang terbaik untuk kasus ini,” kata Graysmith yang ditanggapi Avery tak antusias.

Inspektur Toschi. Sumber: IMDB

Setelahnya, Graysmith mencoba menemui inspektur Toschi dan mengontaknya terus hingga dia terkesan karena pengetahuan yang dimiliki Graysmith tentang kasus Zodiac. Toschi melihat kekerasan kepala dari seorang kartunis yang memiliki insting investigasi luar biasa. Saat ditemui di kedai makan, Toschi bilang kasus Zodiac bukan kasus aktif lagi mengingat sudah tiga tahun Zodiac tidak mengirim surat dan jumlah kasus pembunuhan lain di San Francisco banyak sekali untuk ditangani. Graysmith merasa sudah tak ada lagi yang peduli pada kasus Zodiac yang kemudian ditampik oleh Toschi dengan mengatakan bahwa dirinya masih peduli.

Graysmith bercerita bahwa ia sudah melakukan riset panjang tentang kasus Zodiac sembari menunjukkan buku-buku ke Toschi. “Jadi, aku berpikir bahwa kalau kita bisa melacak buku ini, mungkin kita bisa mengetahui orangnya,” ujar Graysmith.

Riset di perpustakaan itu dilakukan oleh Graysmith karena sebelumnya ia tahu bahwa Toschi pernah memiliki kesimpulan awal bahwa Zodiac berasal dari kalangan militer berdasar jejak sepatu di tempat kejadian perkara. Informasi tersebut mendorong Graysmith mendatangi setiap perpustakaan milik militer untuk menemukan siapa saja yang pernah meminjam buku tersebut. Namun, buku-buku tentang kode tersebut hilang dari perpustakaan. “Ada orang yang tak ingin tercatat pernah meminjam buku-buku ini,” katanya.

Sumber: dailyadvent.com

Graysmith mengutarakan keinginannya membantu Toschi memecahkan kasus Zodiac. Toschi menolak bantuannya sembari menyebut nama Kapten Narlow. Graysmith pun bergegas menemui Narlow di kantornya. Melihat kedatangan Grasmith, Narlow langsung menolak dengan mengatakan, “Kami tidak diperkenankan bekerja sama dengan wartawan.” Grasymith langsung menyahut, “Saya bukan wartawan, tapi kartunis.” Keras kepalanya Graysmith membuat Narlow luruh. “Kalau kau mau menyelidiki kasus ini, aku tidak bisa melarang. Coba mulai dari Vallejo, Jack Mulanax,” katanya. Dan, setelah mendapat lampu hijau, mulai saat itu Graysmith semakin antusias untuk melakukan investigasinya sendiri.

Ia bekerja bak jurnalis investigasi dengan menemui orang-orang kunci, mempelajari dokumen-dokumen, mendatangi kantor-kantor, menyambangi TKP, mencari hubungan data satu dengan data lainnya, menemui para pakar terkait, blusukan di gudang arsip dan tentunya perpustakaan.

Sampai akhirnya, berdasarkan indikasi-indikasi yang ia temukan, Graysmith menyimpulkan bahwa sosok asli Zodiac adalah Arthur Leigh Allen, orang yang pernah diduga oleh Toschi sebagai pelaku pembunuhan berantai itu. Ia kemudian menemui lagi Toschi dan lagi-lagi karena masih dianggap kurang bukti kuat seperti sidik jari, Toschi pun tak bisa melakukan apa-apa terhadap Leigh. Grasymith tetap pada sikap dan kesimpulannya.

“Meskipun tak ada bukti, bukan berarti itu tak benar,” katanya.

Film berdurasi 2,5 jam tersebut diakhiri dengan adegan Graysmith menemui Leigh di sebuah gerai Ace Hardware di Vallejo pada tahun 1983. Leigh bekerja sebagai pegawai penjualan. Mereka saling berpandangan dan mengingatkan pada keinginannya untuk berhadapan langsung dan menatap mata sang pembunuh.

Leigh. Sumber: Twitter

Sampai akhirnya, 22 tahun setelah peristiwa pembunuhan, Mike Mageau, salah satu korban selamat, memberi kesaksian bahwa Leigh adalah sang pembunuh. Pihak berwajib pun menjadwalkan pertemuan untuk menuntutnya atas pembunuhan. Sayangnya, Leigh mati akibat serangan jantung sebelum pertemuan itu dilangsungkan.

Sigit Kurniawan Jurnalis penyuka soto, filsafat, dan marketing. Menulis buku Perempuan yang Pergi Pagi-Pagi (2018).

Hotel Mumbai: Pembantaian Atas Nama Allah

Lelaki dengan suara serak itu terus menelepon. Ia berupaya meyakinkan anak-anak muda bersenapan itu sedang berjalan di jalan Allah. Surga pun menanti mereka. "Allahu...
Sigit Kurniawan
3 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *