Sigit Kurniawan Jurnalis penyuka soto, filsafat, dan marketing. Menulis buku Perempuan yang Pergi Pagi-Pagi (2018).

Kenangan di Balik Batu ABC

34 sec read

BAGI sebagian orang Jogja, termasuk saya, patung besar baterai ABC yang berdiri tegak di perempatan ringroad kidul, Madukismo, ini bukan sekadar penanda jalan. Ia menyimpan kepingan kenangan.

Setiap melewatinya, saya selalu teringat mendiang bapak. Pada tahun 1990-an, bapak selalu berada di samping tugu itu dengan vespanya, menyambut saya yang turun dari bus dari arah Magelang.

Sesaat bus hampir sampai tempat itu, mata saya menerawang jauh jendela bus untuk memastikan bapak sudah menunggu di sana.

Saya yakin bapak juga demikian. Mata bapak akan menyapu ke arah jendela bus setiap kali bus datang dan berhenti di situ untuk menurunkan penumpang, memastikan anaknya sudah tiba.

Itu terjadi hampir saban liburan sekolah tiba dan asrama di Mertoyudan, tempat saya tinggal dan belajar dikosongkan sementara.

Demikian juga sebaliknya, ketika liburan usai, tempat itu selalu menjadi tempat paling sendu untuk berpisah dengan bapak. Tentu dengan rasa kangen yang belum tuntas, sampai bus ke arah Magelang membawa saya.

Apakah tempat itu juga menyimpan kepingan kenangan bagi Anda?

Sigit Kurniawan Jurnalis penyuka soto, filsafat, dan marketing. Menulis buku Perempuan yang Pergi Pagi-Pagi (2018).

Dunia Helena

Sigit Kurniawan
3 min read

Musik Yus Menembus Langit Paradiso

“Bro, apa kabar? Senantiasa sehat ya. Wis beres gendheng omahmu?” Itulah nukilan pesan dari Yulius Panon Pratomo (Yus) pada saya di WhatsApp pada 15 Oktober 2020....
Sigit Kurniawan
6 min read

Siang Itu Hujan Turun Deras Sekali

Kenangan akan almarhum bapak ibu memang tak ada habisnya. Bermunculan setiap saat dalam ingatan. Salah satunya dalam peristiwa-peristiwa di saat hujan turun deras sekali....
Sigit Kurniawan
2 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *