Maria Sumarsih masih terus berjuang bersama para korban pelanggaran HAM berat masa lalu untuk menegakkan hukum dan keadilan. Anaknya, Bernardinus Realino Norma Irmawan (Wawan), ditembak mati aparat saat menolong korban yang ditembak aparat dalam tragedi Semangi I tahun 1998.
Saat Dunia Kita Lebih Absurd Ketimbang Fiksi

Pernahkah Anda mendengar kisah tentang nenek sihir? Saya pastikan Anda pernah mendengar atau membacanya. Kalau tidak pernah, mohon maaf saja, Anda orang yang sungguh sial di dunia ini. Sosok nenek sihir cukup mewarnai masa kecil saya. Penyihir tua ini hadir dalam bacaan maupun dongeng-dongeng yang dilontarkan mbak Rus – nama lengkapnya Rusmiyati – teman kakak saya yang suka bermain ke rumah kala petang dan mendongeng untuk saya.
Continue reading “Saat Dunia Kita Lebih Absurd Ketimbang Fiksi”
Tragedi Mei di Mata Aktivis 98
Ada sentimen-sentimen rasial dan agama yang pernah diembuskan dalam Tragedi Mei 1998 saat ini tampak dicoba untuk diembuskan lagi. Politik adu domba dan kambing hitam dari para elit politik busuk kembali muncul. Rakyat sedang dicoba dipecahbelah dengan setimen-sentimen murahan itu. Untuk itulah, mengenang Tragedi 1998 yang diwarnai dengan penembakan, pembakaran, penculikan, perkosaan sebuah hal yang wajib agar kita tidak lupa.