
Paskah itu perihal kebangkitan. Perihal hidup. Demikian juga menulis. Menulis itu upaya menghidupkan kata-kata. Mengembusinya dengan roh.
Hari ini, saya mau menceritakan sisa-sisa perjumpaan dengan Martin Aleida. Soal filosofi menulis ala Martin sudah saya ceritakan di tulisan pertama. Judulnya, Martin Aleida, Sastrawan Penyintas Peristiwa 1965.
Continue reading “Kata-kata Yang Hidup”